Ternyata

Ternyata semua orang tau
Buruknya dirimu
Sudah kututupi dalam kalbu
Namun semua itu karenamu


Ternyata kamu mau

Pada semua orang yang aku pun ragu

Ternyata aku halu 

Ku pikir aku satu



Ps ternyata aku yang ke enam

The End.

I remember the first time we made our book

In the right place but not really the right time

You and i became the main caracter to our story

Pages by pages are fullfiled with happy stories

We were running in the rain at night and chasing the sun in the morning


But one day it was just became empty

The story ended


The sad truth is 

I started to write another chapter

With u still the main character

But unfortunately i write the story all by myself

It’s not clear, its all grey because i couldnt see color when im alone


But You suddenly showe up with a story

With another main carachter 

with a happy ending

You know what, i’m so glad u did


Now, i couldnt keep you forever 

So i close my book and never make another chapter

And i quit of being the author to my own story 


Im not sad, but why am i crying? 

The Same Old Song

 Was I a fool

For waiting a million hours

All alone on a bench of the 1965's

Now it's a musée 

Listening to the same old song

on repeat

Tears or the rain fall on to my cheek

Don't want to know

Wasting the night here doesn't feel right anymore

Feels like been here for ages

Yet still i'm listening to the same old song

on repeat

śata

Tau gak, aku pernah baca katanya diantara dua orang yang saling melupakan akan ada salah satu yang hanya pura pura. 
Aku, aku yang pura pura lupa. 

Hari ke sembilan puluh sembilan, doa ke seratus dan ribuan tetes air mata, kamu ga tau. 

Ada yang bilang sekarang kamu bahagia. Oke, kamu udah lupa. 
Jadi, bener kan aku yang pura pura. Kamu tetep ga tau. 

Satu hari lagi, satu hari aja. 
Hari terakhir namamu buat suasana hatiku buruk. Hari ini aja terakhir aku kepoin kamu. Dengan tulisan ini aku buktiin ke kamu kalau aku ga pura pura lagi.
Tapi kamu ga akan pernah tau.

Until Next Time

Aku diam kamu berulah lagi
Berganti hari berganti aksi
Tak ada hari tanpa menyakiti

Aku pernah menjadi yang paling takut
Sampai akhirnya terbiasa jadi pengikut
Hingga kebahagiaan pun kau renggut

Kamu yang menang 
Sekarang biarkan aku menghilang
Setidaknya aku pernah berjuang

Rintikan Luka



Tahun 1965
Menghianati keindahan senja
Di depan bioskop tua bertukar cerita
Mengabaikan segalanya hingga malam tiba

Jika kita hidup di masa itu
Mungkin kita menari di bawah rintik hujan
Mengagumi keindahannya
Bukan malah lari dan menghindar

Pukul 21.00 kita berpisah
Berjanji ada hari esok tuk lanjutkan cerita
Hingga satu minggu berlalu tak ada waktu
Satu bulan berlalu tak ada kamu